banner available

Manajemen Keuangan Buruk Jadi Penghambat

BERJUALAN BERAS : Kebutuhan pokok seperti bras bagi masyarakat menjadi salah satu peluang usaha untuk membuka toko kebutuhan pokok seperti beras.  Foto Haryadi/Pontianak Post
BERJUALAN BERAS : Kebutuhan pokok seperti bras bagi masyarakat menjadi salah satu peluang usaha untuk membuka toko kebutuhan pokok seperti beras.  Foto Haryadi/Pontianak Post

Kesalahan terbesar dan paling sering terjadi dalam pengelolaan usaha warung kelontong rumahan adalah manajemen keuangan yang salah. Dosen akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjugpura, Fahmi mengatakan, masih banyak usaha rumahan yang mencampurkan uang dari transaksi dan modal usahanya dengan uang pribadi yang dipakai untuk konsumsi sehari-hari.
“Biar kata uang banyak, kalau gak mampu memanejemen, ya akan habis juga, Manejemen yang baik berawal dari pembukuan. Ini sering terjadi di masyarakat kita. Buatlah pembukuan untuk usaha. Kalau tidak bisa membuatnya, silahkan bertanya kepada orang yang lebih tahu, sisahkan laba dan jangan digunakan dalam jangka waktu tertentu,” ujarnya kepada Pontianak Post belum lama ini.

Menurut Fahmi, banyak usaha warung kelontong yang sulit berkembang lantaran manajemen keuangan yang buruk. Dia mengatakan, saat ini sudah banyak sekali pelatihan pembukan yang digelar berbagai instansi secara gratis kepada para pelaku UMKM. Fahmi mengatakan pembukuan tidak perlu selalu rumit. Asalkan para pelaku usaha mengetahui secara akurat keuntungan atau kerugian yang dialaminya.

Pebisnis perlu melakukan pembukuan secara administratif sederhana, mencatat biaya pembelian, hasil penjualan harian termasuk biaya yang dipergunakan seperti transportasi, kebersihan, dan lainnya. Sehingga, dengan demikian dapat diketahui berapa besar nilai pendapatan bersih atas penjualan. Padahal, kalau uang tersebut tidak dipisah, pemilik usaha akan kewalahan sendiri dalam mengelola uangnya.

Bagaimana kalau sewaktu-waktu keluarga membutuhkan biaya yang besar lalu tinggal ambil begitu saja dari toko. Hal ini tentu saja tidak baik untuk usaha, maupun untuk keluarga.

Faktor lain yang membuat banyak usaha kecil tidak berkembang, selain motivitasi  adalah modal. Banyak pelaku usaha mikro tidak berani meminjam uang ke bank, sehingga bisnisnya tak berkembang. Selain itu banyak bank juga yang tidak mau meloloskan perhomohonan kredit lantaran manajemen keuangan pelaku usaha buruk.  “Banyak pelaku usaha kecil yang tidak paham keuntungan memiliki pembukuan. Dengan memiliki pembukuan, pemilik usaha dapat mengetahui kesehatan usaha yang dijalankannya.

Pembukuan yang rapi juga menjadi salah satu faktor pertimbangan bank untuk memberikan pinjaman atau tidak,” kata dia.Fahmi juga mengatakan para pelaku usaha harus memulai merancang strategi segmentasi dan taktik pemasaran atgar produk yang mereka jual tepat sasaran dan mempunyai nilai lebih dibanding kompetitornya. Tetapi tidak kalah penting adalah manajemen keuangan, terutama pembukuan yang rapi. (ars)

Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment