banner available

Berjualan di Teras Supermarket

EWA TERAS : Berjualan di teras supermarket Harum Manis ini menjadi pilihan dari pedagang batik dan penjual burger ini. Lokasinya di depan supermarket yang berada di pinggir jalan besar membuat dagangan mereka dilirik pembeli. FOTO MEIDY KHADAFI/PONTIANAKPOST
SEWA TERAS : Berjualan di teras supermarket Harum Manis ini menjadi pilihan dari pedagang batik dan penjual burger ini. Lokasinya di depan supermarket yang berada di pinggir jalan besar membuat dagangan mereka dilirik pembeli. FOTO MEIDY KHADAFI/PONTIANAKPOST

Memiliki produk yang akan dipasarkan tapi bingung mau jualan di mana? Tak perlu khawatir,  ada berbagai tempat yang bisa Anda gunakan untuk menghasilkan pundit-pundi rupiah. Salah satu tempat yang bisa Anda coba adalah dengan menyewa bagian depan supermarket.

Ketika Anda berbelanja di sebuah supermarket, tentu biasa menemukan satu atau dua gerobak yang menggelar dagangannya. Baik itu pedagang makanan, minuman, hingga pakaian. Sebelum berjualan, mereka sudah melakukan kesepakatan kontrak kepada pengelola supermarket. Hilir mudik masyarakat yang datang, menjadi salah satu alasan kenapa tempat tersebut menjadi pilihan.

Harga yang ditawarkan relatif terjangkau, bergantung dari masing-masing supermarket dengan ketentuan yang diberlakukan. Ada yang membayarnya dengan sistem bulanan, tetapi bisa pula dengan menyewa selama beberapa bulan. Jika Anda ingin mencobanya, tentu saja tak bisa asal pilih tempat. Anda harus ada melakukan analisa pasar agar produk yang dijual laku di pasaran.

Pemandangan tersebut dapat Anda jumpai di depan Supermarket Harum Manis. Sejumlah pedagang tengah asyik melayani pembeli. Ada yang menjual burger, ada pula yang menjual pakaian. 

Noviana, sudah lebih kurang lima tahun berjualan di depan Supermarket di jalan Diponegoro Pontianak ini. Dia menjual burger dengan berbagai rasa. Menurutnya, penjualan lumayan laris, meskipun tidak menentu. “Kadang ramai, ya kadang juga sepi. Tapi bila dirata-rata, lumayanlah pemasukannya setiap hari,” cetusnya.

Berjualan di depan supermarket cukup membantunya untuk menarik pembeli. Meski diberikan kebebasan soal waktu jualan, tapi dia memilih memulai usaha pukul 13.00 sampai pukul 19.00 wib.  “Saya biasanya baru buka jam satu siang. Soalnya khan harus mengurus suami dan anak dulu di  rumah,” jelas wanita berjilbab ini.

Kisaran harga burger yang dijualnya, cukup bervariasi. Mulai dari enam ribu rupiah, hingga belasan ribu rupiah. Menggunakan nama Sip Burger, dia bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan terutama untuk membantu anggaran rumah tangga.

Syarifah (20 th) juga sudah lama membantu keluarganya berjualan pakaian anak-anak di depan Supermarket Harum Manis. Pakaian yang dijual mulai dari baju tidur hingga baju pesta. Rata-rata adalah baju anak-anak perempuan. Menurut dia, penjualan setiap harinya juga tidak menentu. “Bergantung ya, kadang ramai kadang juga tidak,” jelasnya.

Pakaian yang dijual adalah pakaian anak-anak. Pembeli yang datang juga bervariasi. Ada yang kebetulan berbelanja di supermarket tersebut, lalu singgah untuk membeli. Ada pula yang memang sengaja singgah ketika lewat. “Selain itu ya orang-orang yang tinggal di sekitar sini. Sehari itu bisa laku 3-4 setel pakaian. Tapi tidak menentu juga siah,” paparnya.

Menyewa di depan supermarket juga kerap dilakukan oleh perusahaan makanan-minuman. Salah satunya Teh Cap Poci yang menyewa bagian depan Supermarket Asoka. Penjualan terbilang cukup menjanjikan. Sebab sang pemilik usaha sudah menyewa di tempat tersebut lebih dari setahun. “Ini sudah cukup lama ya, ada lebih dari satu tahun. Karena jualannya minuman, jadi penjualan tergantung cuaca. Kalau sekarang ini agak sepi, sebab cuacanya yang kurang mendukung,” pungkasnya. 
( Marsita Riandini - Pontianak Post)
Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment